Chateau

Alam yang masih asri.

Perpaduan Sains dan Alam

Alam semesta masih menunggu untuk digali dengan sains.

Awan di langit

Layaknya kapas-kapas yang beterbangan.

Iguana

Penuh warna dan begitu dinamis coraknya.

Alam terbuka

Menyatu dengan kehidupan manusia dalam kedamaian.

Selasa, 09 Oktober 2012

Eco-Techno LifeStyle

Eco-Techno LifeStyle

Senin, 08 Oktober 2012

Biota Laut yang Kepanasan

Oleh : Viny Alfiyah


Pemanasan global atau biasa disebut dengan 'Global Warming' ternyata tidak hanya memengaruhi komunitas daratan saja, populasi biota laut pun ikut terancam keberadaannya. Kristopher Karnauskas, salah satu peneliti di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) menyebutkan bahwa terumbu karang di kawasan Ekuator Pasifik mengalami kenaikan suhu. Sehingga beberapa kelompok terumbu karang pun memilih mengungsi ke beberapa pulau kecil yang sejuk. Kepulauan Gilbert di Kiribati merupakan daerah dengan kenaikan suhu yang relatif rendah dan membuat terumbu karang pindah dan membuat koloni baru di bekas tempat terumbu karang yang sudah mati karena pemanasan global juga.

Terumbu karang atau Coral Reefs adalah rumah bagi tumbuhan kecil lainnya dan alga, ia juga menjadi tempat berlindung bagi ikan-ikan kecil di lautan. Proses fotosintesis organisme penumpang ini menjadi sumber energi bagi terumbu karang. Ketika air laut berubah menjadi panas, terumbu karang akan melepaskan tumbuhan kecil dan alga. Jadi pemanasan global sama saja dengan membunuh organisme-organisme biota laut tersebut. Setelah mengetahui akibat tambahan dari pemanasan global, akankah kita terus melakukan pengrusakan terhadap bumi kita ini?

Sabtu, 06 Oktober 2012

Air dan Rasa Syukur Kita


Oleh: Viny Alfiyah
Air merupakan sumber kehidupan, dengan air kita masih dapat menghirup oksigen yang dihasilkan tumbuhan yang tumbuh dengan membutuhkan air. Manusia pun sangat membutuhkan air untuk berbagai kebutuhan, seperti minum, mandi, mencuci, dan lain – lain. Tak hanya manusia dan tumbuhan, hewan pun sangat membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya. Tanpa air, sepertinya seluruh makhluk hidup di dunia ini akan musnah.
Indonesia yang dianugerahi iklim tropis memiliki jumlah air yang melimpah karena curah hujan yang cukup tinggi dan berlangsung sepanjang tahun memiliki stok air yang melimpah. Tetapi lain halnya dengan daerah yang memiliki dataran padang pasir yang luas seperti benua Afrika dengan keadaan yang kering dan tandus diatasnya ternyata mempunyai cadangan air yang sangat banyak di dalam tanah.
Menurut Reuteurs.com para peneliti dari British Geological Survey and University College London merupakan tim pertama yang berhasil membuat peta wilayah keberadaan air bersih tersebut. Para peneliti memperkirakan terdapat sekitar 0,66 juta kilometer kubik cadangan air di bawah tanah yang sekitar 100 kali lipat dengan jumlah yang ada di permukaannya.
Cadangan air tanah terbesar ditemukan di negara-negara Afrika bagian utara, seperti Libya, Aljazair, Mesir dan Sudan. Bahkan beberapa cadangan air tanah terbesar berada di bawah Sahara, gurun terkering di Afrika, pada kedalaman 100-250 meter di bawah permukaan tanah.
Permasalahannya terletak pada bagaimana caranya mengakses air tanahlah yang  menjadi persoalan utama yang harus dihadapi penduduk Afrika. Menurut Alan MacDonald, pemimpin tim penelitian mengungkapkan bahwa air pada lapisan lebih dalam dari 50 meter tidak dapat diakses pompa tangan dengan mudah dan membutuhkan biaya yang lebih tinggi karena membutuhkan peralatan yang lebih canggih. Pengambilan air tanah pada skala kecil pun dinilai akan lebih baik karena tidak akan terlalu menguras cadangan air dengan cepat.
Beberapa perkiraan menyebutkan penduduk Afrika yang tidak memiliki akses ke air bersih berjumlah lebih dari 300 juta. Hanya 5 persen saja lahan pertanian yang memperoleh pengairan. Masalah pengairan sangat diperhatikan di benua Hitam ini dan seharusnya membuat kita yang tinggal di Indonesia yang merupakan negeri yang kaya air menjadi lebih bersyukur akan anugerah dari Tuhan ini. alfiyah96.blogspot.com